OBJEK WISATA DAN SITUS SEJARAH

MASJID JAMI TUA
Mesjid_Jami_Palopo
Terletak di jalan Andi Machulau. Didirikan tahun 1604 oleh Fung Man Te. Masjid Jami Tua beratap daun Sirap dan ditopang 1 tiang besar yang terbuat dari kayu jenis Cina Gurih, bersama 4 tiang kecil lainnya. Tian besar ini bersegi 12, dengan tinggi 8,50 meter. Memiliki jendela besar sebanyak 20 buah.

GUA KALO’K DEWATA
Di zaman penjajahan, gua ini dijadikan sebagai benteng pertahanan para pejuang kemerdekaan dari serangan para tentara Jepang dan Koloni Belanda. Letaknya di Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat kilometer 12 arah Palopo-Toraja.
Di dalamnya terdapat sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 30 meter. Meski minim stalaktit dan stalakmit, Kalo’k Dewata menyimpan pesona wisata yang cukup menarik untuk ditelusuri.

MAKAM LOKKO’E
lokkoe[1]
Salah satu situs sejarah di Kota Palopo. Makam ini dibangun Setiaraja disebut Lokko’E, merupakan makam utama. Beberapa mendiang raja-raja (Pajung) Luwu dimakamkan di sini. Antara lain Latenripepang, Sultan Abdullah Pattiware, Petta Matinroe ri Sabbamparu (raja XXVII), Daeng Mabarao’e (Putra mahkota raja XXVIII) dan Andi Jellin (raja XXXV).
Selain raja, di dalam Lokko’e terdapat pula makam Cenning (orang kesayangan) dan permaisuri raja.

MAKAM BELANDA
Merupakan tempat pemakaman orang-orang Belanda terdahulu, bentuk nisan yang nampak sudah sangat tua menandakan usia makam tersebut sudah berabad-abad lamanya. Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Balandai dan berada pada posisi poros jalan utama Kota Palopo.

MUSEUM BATARA GURU
Museum2[1]
Museum ini berdampingan dengan Istana Kerajaan Luwu. Bangunannya berarsitektur ala Eropa. Di dalamnya menyimpan benda-benda pribadi dan peralatan yang pernah digunakan raja-raja Luwu. Berbagai benda antik digelar seperti keramik, peralatan dan perlengkapan upacara adat. Termasuk benda-benda pusaka zaman kerajaan, berupa tongkat bercabang dua, trisula, keris serta benda-benda bersejarah lainnya.

PELABUHAN TANJUNG RINGGIT
Pelabuhan Tanjung Ringgit
Selain sebagai sarana tempat berlabuhnya kapal-kapal, pelabuhan ini dibangun juga dengan tujuan sebagai sarana rekreasi. Saban hari disesaki pengunjung. Ada yang datang menyalurkan hobi mancing, mandi dan adapula yang sekedar jalan-jalan sambil menikmati panoramanya.
Terletak di jalan Yos Sudarso. Di sepanjang dermaga, tepatnya arah selatan, berderet warung-warung kecil yang menyajikan aneka makanan dan minuman.


PANTAI LABOMBO
labombo
Berada di pusat kota. Sebuah suguhan panorama wisata bahari yang menawan. Sepanjang kawasan pantai dipenuhi barisan pohon kelapa dan beberapa gazebo terbangun indah. Selepas mata memandang, tampak birunya laut dan tempat pelelangan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Ringgit terlihat jelas. Sarana rekereasi wisata bahari ini memiliki luas sekitar 2 Ha dan menjadi kawasan wisata andalan Palopo.


BUKIT SAMPODDO

74sampoddo' kota-palopo
Berada di daerah ketinggian, merupakan wilayah perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Nuansa pegunungan dengan hawa sejuk begitu kental terasa. Di kiri-kanan jalan yang berkelok, barisan pohon jati tumbuh menjulang. Rumput-rumput hijau dan pot-pot bunga tertata rapi di sepanjang jalur perjalanan. Di sepanjang jalan, puluhan kedai berjejer menawarkan jagung rebus-bakar.


LATUPPA’
Foto0713
Kawasan pariwisata agrowisata. Berhawa sejuk bernuansa pegunungan. Berada di ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan laut. Latuppa’ dikenal sebagai penghasil buah-buahan, terutama durian dan rambutan. Kawasan ini juga menjadi dan sumber mata air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo.

BAMBALU
Masuk di wilayah Battang Barat. Daerah ini dikenal dengan air terjun dan puluhan air sungai. Satu dari sekian banyak objek wisata pegunungan yang mendapat kunjungan paling banyak setiap minggunya. Di sepanjang perjalanan, ngarai dan lembah terlihat jelas di kelilingi pegunungan di sisi kiri-kanannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

4 Response to "OBJEK WISATA DAN SITUS SEJARAH"

  1. Iva Suhra Sari says:
    22 Juni 2010 pukul 02.27

    Ini adalah blog pertamaku, jadi mohon kritik, saran serta masukannya ya..????

  2. ceryfitz says:
    20 Januari 2013 pukul 01.16

    Tulisan yg sangat bagus .bisa jadi referensi bagi yg ingin menambah wawasan tentang kota palopo..

  3. Iva Suhra Sari says:
    27 November 2013 pukul 01.54

    Yuupss ^_^ makasih sudah mampir di blog saya.

  4. Patrick Sorongan says:
    5 September 2019 pukul 21.22

    Keren,izin jadi regrensi untuk programku di indosiar ssj sulsel

Posting Komentar